Kamis, 28 Mei 2015

Mengapa Radiasi Pengion Berbahaya?



Radiasi nuklir merupakan kata yang menakutkan karena mengingatkan kita pada dua kejadian penting di dunia yaitu pengeboman dua kota di Jepang dan kecelakaan nuklir Chernobyl. Nuklir telah meluluh lantakkan Hirosima, Nagasaki, dan Chernobyl. Hirosima dan Nagasaki telah bangkit dari kehancuran sedangkan Chernobyl masih menjadi kota mati walaupun beberapa orang masih bertahan di daerah terlarang dan beberapa lokasi sudah bisa dikunjungi.

Di tahun 2011, kita juga dikejutkan oleh bencana nuklir Fukushima yang menjadi berita utama di seluruh penjuru dunia selama beberapa saat lamanya. Walaupun kehancurannya tidak sebesar Chernobyl, bencana nuklir Fukushima telah mempengaruhi wilayah yang sangat luas bahkan Indonesia pun ikut waspada demi mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Bencana nuklir sangatlah menakutkan. Tidak hanya menyebabkan kehancuran, tetapi dampaknya bisa berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Mengapa nuklir bisa begitu berbahaya?

Radiasi nuklir kita sebut juga dengan radiasi pengion. Dinamakan radiasi pengion karena radiasi tersebut memiliki kemampuan untuk mengionisasi unsur-unsur yang terkena radiasi tersebut. Ionisasi mungkin terjadi pada apapun yang terkena radiasi pengion baik benda mati maupun makhluk hidup, termasuk manusia. Saat unsur terionisasi, akan terjadi perubahan pada unsur tersebut. Pada makhluk hidup, ionisasi yang terjadi di dalam tubuh bisa berdampak pada sel-sel.

Pada dasarnya, ada dua hal yang mungkin terjadi pada sel saat terionisasi. Yang pertama adalah kerusakan sel sehingga sel tidak berfungsi. Jika kerusakan yang terjadi banyak, maka bisa berdampak pada kerusakan jaringan, organ, atau bahkan kerusakan menyeluruh pada tubuh manusia. Yang kedua adalah mutasi genetik yang akan merubah pola gen dalam tubuh yang bisa berdampak pada orang tersebut dan juga memiliki kemungkinan dampak pada keturunan berikutnya.

Contoh kerusakan sel yang terjadi akibat radiasi pengion adalah luka bakar radiasi. Luka bakar radiasi bisa langsung terlihat atau bisa juga terjadi beberapa saat setelah terkena radiasi. Luka bakar radiasi bisa berdampak buruk dari hari ke hari jika tidak langsung mendapatkan penanganan yang memadai.

Mutasi gen yang terjadi pada sel bisa menyebabkan kanker. Dalam kasus bencana nuklir, kanker tiroid dianggap sebagai resiko terbesar sehingga skrining tiroid terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana nuklir dilakukan secara berkala bahkan sampai bertahun-tahun setelah bencara terjadi.

Masih banyak lagi dampak yang bisa disebabkan oleh terlepasnya radiasi pengion tanpa pengamanan. Hewan dan tumbuhan bisa terkena dampaknya. Lingkungan yang tercemar juga sangat berbahaya karena ada zat radioaktif yang umurnya mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.

Agar bahaya radiasi pengion bisa ditekan seminimal mungkin dan manusia tetap bisa mengambil keuntungan dari radiasi pengion, dilakukanlah sistem proteksi atau perlindungan terhadap radiasi pengion. Sistem proteksi harus dilakukan secara menyeluruh dan ketat. Tidak boleh ada pengabaian terhadap kemungkinan apapun karena dari dua bencana nuklir yang terjadi di Chernobyl dan Fukushima, didapatkan keterangan bahwa terjadi pengabaian pada sistem keselamatan reaktor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar