Radiasi nuklir merupakan kata yang menakutkan karena mengingatkan
kita pada dua kejadian penting di dunia yaitu pengeboman dua kota di Jepang dan
kecelakaan nuklir Chernobyl. Nuklir telah meluluh lantakkan Hirosima, Nagasaki,
dan Chernobyl. Hirosima dan Nagasaki telah bangkit dari kehancuran sedangkan
Chernobyl masih menjadi kota mati walaupun beberapa orang masih bertahan di
daerah terlarang dan beberapa lokasi sudah bisa dikunjungi.
Di tahun 2011, kita juga dikejutkan oleh bencana nuklir
Fukushima yang menjadi berita utama di seluruh penjuru dunia selama beberapa
saat lamanya. Walaupun kehancurannya tidak sebesar Chernobyl, bencana nuklir
Fukushima telah mempengaruhi wilayah yang sangat luas bahkan Indonesia pun ikut
waspada demi mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Bencana nuklir sangatlah menakutkan. Tidak hanya menyebabkan
kehancuran, tetapi dampaknya bisa berlangsung selama bertahun-tahun lamanya.
Mengapa nuklir bisa begitu berbahaya?
Radiasi nuklir kita sebut juga dengan radiasi pengion. Dinamakan
radiasi pengion karena radiasi tersebut memiliki kemampuan untuk mengionisasi
unsur-unsur yang terkena radiasi tersebut. Ionisasi mungkin terjadi pada apapun
yang terkena radiasi pengion baik benda mati maupun makhluk hidup, termasuk
manusia. Saat unsur terionisasi, akan terjadi perubahan pada unsur tersebut. Pada
makhluk hidup, ionisasi yang terjadi di dalam tubuh bisa berdampak pada
sel-sel.
Pada dasarnya, ada dua hal yang mungkin terjadi pada sel
saat terionisasi. Yang pertama adalah kerusakan sel sehingga sel tidak
berfungsi. Jika kerusakan yang terjadi banyak, maka bisa berdampak pada
kerusakan jaringan, organ, atau bahkan kerusakan menyeluruh pada tubuh manusia.
Yang kedua adalah mutasi genetik yang akan merubah pola gen dalam tubuh yang
bisa berdampak pada orang tersebut dan juga memiliki kemungkinan dampak pada
keturunan berikutnya.
Contoh kerusakan sel yang terjadi akibat radiasi pengion
adalah luka bakar radiasi. Luka bakar radiasi bisa langsung terlihat atau bisa
juga terjadi beberapa saat setelah terkena radiasi. Luka bakar radiasi bisa
berdampak buruk dari hari ke hari jika tidak langsung mendapatkan penanganan
yang memadai.
Mutasi gen yang terjadi pada sel bisa menyebabkan kanker.
Dalam kasus bencana nuklir, kanker tiroid dianggap sebagai resiko terbesar
sehingga skrining tiroid terhadap masyarakat yang terkena dampak bencana nuklir
dilakukan secara berkala bahkan sampai bertahun-tahun setelah bencara terjadi.
Masih banyak lagi dampak yang bisa disebabkan oleh terlepasnya
radiasi pengion tanpa pengamanan. Hewan dan tumbuhan bisa terkena dampaknya. Lingkungan
yang tercemar juga sangat berbahaya karena ada zat radioaktif yang umurnya
mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.
Agar bahaya radiasi pengion bisa ditekan seminimal mungkin
dan manusia tetap bisa mengambil keuntungan dari radiasi pengion, dilakukanlah
sistem proteksi atau perlindungan terhadap radiasi pengion. Sistem proteksi
harus dilakukan secara menyeluruh dan ketat. Tidak boleh ada pengabaian
terhadap kemungkinan apapun karena dari dua bencana nuklir yang terjadi di
Chernobyl dan Fukushima, didapatkan keterangan bahwa terjadi pengabaian pada
sistem keselamatan reaktor.